TimorBerita, Kefamenanu – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) sesalkan oknum Kepala Sekolah SDN Oelbeba Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang yang diduga menganiaya seorang Guru di sekolah tersebut.
Tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Kepsek Aleksander Nitti terhadap gurunya Anselmus Nalle lantaran selisih pendapat saat melaksanakan rapat evaluasi ujian sekolah dan persiapan penilaian akhir semester.
Tindakan tak terpuji itu bukan saja dilakukan oleh oknum kepsek sendiri namun bersama anggota keluarganya saat melakukan pengeroyokan terhadap guru Anselmus Nitti.
Ketua PGRI TTU, Dominikus Nitsae, S. Pd kepada media ini Selasa 14 Juni 2022, menyampaikan kesesalannya atas tindakan penganiayaan yang dilakukan oknum Kepala Sekolah SDN Oelbeba.
“Kita sesalkan tindakan pemukulan oleh oknum kepsek cs terhadap salah satu staf gurunya. Guru harusnya mendapat perlidungan dari kepsek jika guru dalam ancaman dari pihak lain, ini malah terbalik guru dipukul oleh kepsek,” ucapnya.
Dirinya juga meminta kepada Polres Kupang untuk menindak secara tegas para pelaku pengeroyokan.
“Kita harap Polres Kupang menindak tegas oknum-oknum yang terlibat dalam pengeroyokan terhadap guru di kupang,” harapnya.
Mantan Aktivis PMKRI Kefamenanu itu mengaku telah menghubungi Ketua PGRI Kabupaten Kupang untuk memberi support dan mendampingi korban dalam proses hukum yang sementara berjalan.
“Saya sudah menghubungi Ibu Ketua PGRI Kabupaten Kupang untuk beri support agar mendampingi guru yang mendapat kekerasan dari Kepsek cs, saya juga meminta Polres Kupang agar menindak tegas oknum Kepsek Cs agar menjadi efek jera sehingga kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tutupnya.
Ketua PGRI TTU menambahkan kasus yang terjadi di Fatuleu Kabupaten Kupang Kepsek Aleksander Nitti terhadap gurunya Anselmus Nalle menjadi pembelajaran untuk semua pendidik. (*)